Monday 26 July 2010

Menanti Pergi

Besar salahkah diri
bila mana hati
kulukiskan di sudut mati
sedang ribut terus memperkosa
jiwaku sangka menyangka
antara ada dan tiada.
Menanti pergi

Benarlah sudahnya
begitu payah menyunting harap
pada harapan yang tertinggal
begitu teringin mengintai halal
bilamana sakit menghayat ingat.
Kalbu ini nan di haring kangen
mendengar hatif-an Mu semerdu nan mulus
dari gema Jannatul Firdaus.

Ya Rabbul Izzati
izinkan permohonan ini
ada masanya pilu mengguris hati
ada masa jua resah meneman lagi.

Ya Rabbi
suntinglah sepi beradab ku ini
kembali ke haribaan-MU.

...................
Angah Arie
Diari Jingga Seremban
4pagi 26/7/2010 -- -Nukilan1
2.58 pagi 15/3/2011 ---Nukilan2

Wednesday 21 July 2010

Embun II

Andai kau tanya aku di mana dia?
dia ada di sana
andai kau tanya aku lagi di mana dia?
dia masih lagi disana

Namun...
Andai suatu masa nanti, kau tidak melihat dia di sana
maka dia sudah pergi,

pergi selamanya membawa satu tanya
" Embunkah dalam hati nuranimu?"
Duhai anak ... .

~ Angah Arie ~
21072010 -- 10 syaaban 11:00

Embun

Dariku untuk seorang-seorang tua

EMBUN

Aku melihat kau
kau semakin ...
Semakin kelam
semakin suram 
semakin malam
sedang ...
Sedang mata kosong 
hati lohong 
anjing gong-gong.
Jiwa-jiwamu nan lena
di jerjak usia
dan kau si tua
terus bergelandangan
Ditepian senja.

~ Angah Arie ~
21072010 -- 10 syaaban 11:00

Tuesday 20 July 2010

Ibu

Kupilih kisah ini untuk mengingati diriku dan jua sahabat sahabat.
Aku hadiahkan juga kisah ini sebagai hadiah harijadiku
dari aku untuk aku
~angah~